![]() |
sumber gambar: sumber.com |
Kita pasti sering mendengar sesekali ibu kita mengomel kalau kita suka nonton anime, "udah tua masih aja nonton kartun." begitu katanya (padahal kan belum tua-tua amat) hehe. Hanya kita yang sadar bahwa betapa tidak cocoknya anime bagi anak-anak, kenapa? Berikut alasannya...
1. Anime memiliki unsur seksual dan kekerasan
Tidak selamanya sesuatu akan tetap sama, begitu juga dengan anime. Anime yang dulu identik dengan anak-anak kini juga menampilkan konten yang ditujukan untuk orang dewasa. Jadi jangan heran kalau ada beberapa anime jaman now bahkan menampilkan sedikit adegan seksual atau kekerasan. Kalian mungkin akan melihat perempuan seksi dengan baju yang minim atau adegan pertarungan yang menampilkan aksi yang penuh darah dan kekerasan.
Tidak selamanya sesuatu akan tetap sama, begitu juga dengan anime. Anime yang dulu identik dengan anak-anak kini juga menampilkan konten yang ditujukan untuk orang dewasa. Jadi jangan heran kalau ada beberapa anime jaman now bahkan menampilkan sedikit adegan seksual atau kekerasan. Kalian mungkin akan melihat perempuan seksi dengan baju yang minim atau adegan pertarungan yang menampilkan aksi yang penuh darah dan kekerasan.
Hal tersebut sah-sah saja, karena sejatinya anime memang tidak khusus dibuat untuk anak-anak. Ada banyak jenis anime yang ditujukan untuk berbagai kalangan usia, jadi jangan heran kalau kalian melihat anime memiliki adegan yang dirasa kurang pantas untuk anak-anak.
2. Anime mempermainkan emosi audiensnya
Salah satu daya tarik anime adalah bagaimana alur cerita serta karakter di dalamnya dapat memikat audiens secara emosional. Adegan dari anime Shigatasu Kimi no Uso atau Anohana misalnya. Tidak ada penonton yang tidak menitikkan air mata ketika melihat Kaori meninggal, atau ketika Menma akhirnya beristirahat dengan tenang. Yang membuat adegan tersebut memiliki makna yang sangat dalam adalah bagaimana setiap episode mampu untuk mengaduk-aduk perasaan para penonton.
Dimulai dengan awal cerita yang bahagia, kemudian berubah menjadi tegang, dan tanpa disangka-sangka memberikan akhir yang menyedihkan. Anime mampu membuat penonton serasa menaiki wahana roller coaster, yang membuat mereka dapat merasakan berbagai macam pengalaman yang dialami karakter dalam cerita. Anak-anak tentunya belum cukup mengerti untuk dapat menikmati tontonan seperti ini.
3. Mengandung nilai moral yang bahkan sulit dimengerti orang dewasa
Salah satu alasan lain kenapa anime bukan tontonan anak-anak adalah karena anime memiliki banyak nilai moral yang terlalu kompleks dan rumit. Seringkali kita melihat anime menempatkan satu nilai moral pada tempat yang tidak seharusnya. Anime Death Note misalnya, dimana membunuh merupakan sebuah bentuk tindakan keadilan. Kalian juga dapat melihat anime Psycho Pass, yang mana pada anime tersebut orang-orang dicap sebagai kriminal tanpa mengindahkan baik atau buruknya sifat yang mereka miliki.
Anime-anime tersebut seringkali mengangkat realita yang seringkali luput dari mata orang awam, membuat mereka bertanya apakah sesuatu yang mereka yakini baik dan buruk itu benar adanya. Bahkan remaja dan orang dewasa bisa dibuat bingung oleh moral yang dimiliki karakter anime. Hal-hal tersebut pastinya bukan sesuatu yang ditargetkan untuk anak-anak.
4. Konten yang serius, kelam, dan berat
Meskipun di label sebagai anime anak, anime seperti Yu-Gi-Oh! dan Naruto memiliki konten yang bisa dianggap tidak kid's friendly. Mungkin banyak yang tidak tahu, tapi di versi aslinya Yu-Gi-Oh! 5D's memiliki plot cerita yang cukup kelam dan serius, seperti cerita tentang Aki Izayoi. Di lain pihak, kalian bisa melihat bagaimana rasa balas dendam mampu merubah Sasuke dari seorang anak biasa menjadi shinobi yang bisa melakukan apa saja untuk membalaskan dendam klannya.
Walaupun kedua anime di atas termasuk dalam kategori anime untuk anak, namun tetap saja keduanya memiliki plot cerita yang serius dan kelam untuk dapat dikatakan sebagai tontonan anak. Konten-konten tersebut sebenarnya bukanlah konsumsi yang cocok bagi anak-anak.
Read more at: https://13.55.38.82/hiburan/berita-terkini-hiburan/sumber/4-alasan-kenapa-anime-bukan-lagi-sekedar-tontonan-anak-kecil.html
No comments