Hujan; Rindu dan Kenangan



Tadi hujan, aku tertawakan temanku yang lagi butuh sandaran. Hampir dua jam berlalu, ah! hujan diisi dentingan rindu dan kenangan. Kenapa? tanyaku, lalu temanku tersenyum dan menjawab; itu berarti kamu merindukannya. Di detik yang kesekian, lagi-lagi hujan sesak oleh kerinduan.

Tersenyum, lalu kami tertawa. Hujan tak kunjung reda, seakan memberi pengertian untuk menumpahkan rindu yang tertahan.

Dulu. Dulu sekali, satu hal yang kuketahui tentang hujan; mengagumkan. Sepertimu.

Lalu, kalimat-kalimat ini akan tetap ambigu. Aku kelu, bahkan untuk menyebut namamu; itu bukan keahlianku.


Cerita hari itu (Bengkulu 7 April 2017)

No comments