Masih Tentang Puisi



Ini sunyi yang menabur butiran spasi,
Ini puisi yang dibaca oleh sepi,
Namun, ini bukan sesuatu yang tak pernah ikhlas untuk kuretas
Tanpa lentera... kusaksikan tertelan senja, ah cadas!

Lalu...
diantara risalah cinta, kamu menjelma puisi yang paling menyala
Nanar... kuhela ribuan percuma
Mengeja kata demi kata, aku terpedaya

Dan pada bait yang tak mengenal selesai
Aku tahu rinduku takkan pernah usai...


Bengkulu, 27 Oktober 2016

No comments