Penikmat wisata sejarah sangat direkomendasikan untuk mengunjungi Bengkulu. Pasalnya, tak jauh dari Benteng Marlborugh, terletak sekitar 170 meter di arah tenggara dari Benteng Marlborugh berdirilah Thomas Parr Monument.
Memiliki luas sekitar 70 meter dan tinggi 13,5 meter, bangunan ini menjadi penanda sejarah silam yang pernah terjadi di Bengkulu.
Pada saat itu, tahun 1808 bangunan ini berdiri untuk memperingati sebuah insiden pembunuhan pemimpin Inggris yang bertangan besi. Digambarkan bahwa kekejamannya melampaui kemanusiaan dengan beragam pembantaian dan pembunuhan yang pernah dilakukannya pada rakyat Bengkulu.
Penguasa ini dikenal dengan nama Thomas Parr. Ia akhirnya mati atas perjuangan rakyat Bengkulu. Sayangnya, setelah kejadian tersebut, Inggris semakin membabi-buta. Mereka membunuh, menyerbu perkampungan bahkan hewan ternak penduduk juga ikut dilibas habis.
Di masa itu, Thomas Parr mendalangi tanam paksa. Ia mengkhususkan penanaman pala dan cengkeh untuk Inggris, sedangkan rakyat Bengkulu juga diharuskan menanam kopi. Sangat jelas bahwa penanaman paksa ini sangat kejam dan menimbulkan ketidakpuasan pada rakyat.
Di tangan Thomas Parr banyak sistem yang berubah. Idenya untuk mendapatkan keuntungan sampai mengurangi jumlah pegawai. Ia tidak mendengarkan nasehat siapapun, bahkan kepala adat dan bangsawan setempat.
Thomas Parr juga mengubah cara peradilan pribumi tanpa persetujuan ataupun meminta saran dari mereka. Rakyat pun berada dalam keadaan yang genting lalu memutuskan untuk memberontak.
Mengenai jasad Thomas Parr sendiri, dikuburkan diam-diam di salah satu area yang tersembunyi di benteng Marlborough karena takut akan digali dan dirusak oleh penduduk.
Ada baiknya untuk mengunjungi Thomas Parr Monument bukan untuk mengenang kematian pemimpin Inggris itu. Melainkan turut serta merasakan penderitaan Rakyat Bengkulu saat itu. Betapa mereka berjuang sekuat tenaga dan memberontak hingga Residen Thomas Parr limbung. Kisah pahit yang dihadapi rakyat Bengkulu juga tertanam dalam wisata sejarah Thomas Parr Monument.
Memiliki luas sekitar 70 meter dan tinggi 13,5 meter, bangunan ini menjadi penanda sejarah silam yang pernah terjadi di Bengkulu.
Pada saat itu, tahun 1808 bangunan ini berdiri untuk memperingati sebuah insiden pembunuhan pemimpin Inggris yang bertangan besi. Digambarkan bahwa kekejamannya melampaui kemanusiaan dengan beragam pembantaian dan pembunuhan yang pernah dilakukannya pada rakyat Bengkulu.
Penguasa ini dikenal dengan nama Thomas Parr. Ia akhirnya mati atas perjuangan rakyat Bengkulu. Sayangnya, setelah kejadian tersebut, Inggris semakin membabi-buta. Mereka membunuh, menyerbu perkampungan bahkan hewan ternak penduduk juga ikut dilibas habis.
Di masa itu, Thomas Parr mendalangi tanam paksa. Ia mengkhususkan penanaman pala dan cengkeh untuk Inggris, sedangkan rakyat Bengkulu juga diharuskan menanam kopi. Sangat jelas bahwa penanaman paksa ini sangat kejam dan menimbulkan ketidakpuasan pada rakyat.
Di tangan Thomas Parr banyak sistem yang berubah. Idenya untuk mendapatkan keuntungan sampai mengurangi jumlah pegawai. Ia tidak mendengarkan nasehat siapapun, bahkan kepala adat dan bangsawan setempat.
Thomas Parr juga mengubah cara peradilan pribumi tanpa persetujuan ataupun meminta saran dari mereka. Rakyat pun berada dalam keadaan yang genting lalu memutuskan untuk memberontak.
Mengenai jasad Thomas Parr sendiri, dikuburkan diam-diam di salah satu area yang tersembunyi di benteng Marlborough karena takut akan digali dan dirusak oleh penduduk.
Ada baiknya untuk mengunjungi Thomas Parr Monument bukan untuk mengenang kematian pemimpin Inggris itu. Melainkan turut serta merasakan penderitaan Rakyat Bengkulu saat itu. Betapa mereka berjuang sekuat tenaga dan memberontak hingga Residen Thomas Parr limbung. Kisah pahit yang dihadapi rakyat Bengkulu juga tertanam dalam wisata sejarah Thomas Parr Monument.
No comments