![]() |
foto: Ade Sandri |
Bengkulu Selatan, kabupaten yang terkenal dengan pantai Pasar Bawah ini rupanya juga memiliki wisata sejarah yang favorit di kalangan anak muda dan para pendatang. Meriam Honisuit namanya. Meriam raksasa ini terletak di bundaran pusat perkantoran Pememerintahan kabupaten Bengkulu Selatan.
Dihimpun dari berbagai sumber, disebutkan bahwa Meriam Honisuit merupakan senjata buatan Inggris. Senjata ini dibawa oleh Jepang saat menjajah Kabupaten Bengkulu Selatan, Provinsi Bengkulu. Sayangnya masih sulit untuk mencari literatur lengkap mengenai keberadaan meriam Honisuit di Bengkulu.
Honisuit sendiri memiliki panjang sekitar 3,4 meter, bobot meriam mencapai 2,2 ton, dengan kaliber 19 sentimeter. Pada tahun 1942 Meriam Honisuit dibawa tentara Jepang ke Kota Manna melalui daerah Pagar Alam di tempatkan di kelurahan Belakang Gedung DPRD Kabupaten Bengkulu Selatan Untuk Pertahanan Pantai Pasukan Jepang.
Kemudian, pada tanggal 10 januari 2008, Meriam Honisuit atas kesepakatan Dinas Purbakala Provinsi Jambi dan Pemda Bengkulu Selatan dipindahkan oleh “KODIM 0408/BS” ke Bundaran Jalan Raya Padang Panjang, Manna, Bengkulu Selatan.
Pada saat cuaca bersahabat atau di sore hari, Meriam Honisuit kerap kali menjadi tempat foto favorit anak-anak muda. Tak jarang juga pendatang yang baru menginjakkan kaki di Bengkulu Selatan juga menyempatkan untuk berfoto.
Tertarik untuk ikut berfoto disini?
Pengunjung dari Bengkulu hanya perlu menempuh perjalanan kurang lebih empat jam, melewati kabupaten Seluma hingga tiba di kawasan Jalan Raya Padang Panjang, Manna, Bengkulu Selatan. Pengunjung akan langsung dicuri perhatiannya sebab Meriam Honisuit ini sangatlah gagah dan ikonik.
Dihimpun dari berbagai sumber, disebutkan bahwa Meriam Honisuit merupakan senjata buatan Inggris. Senjata ini dibawa oleh Jepang saat menjajah Kabupaten Bengkulu Selatan, Provinsi Bengkulu. Sayangnya masih sulit untuk mencari literatur lengkap mengenai keberadaan meriam Honisuit di Bengkulu.
Honisuit sendiri memiliki panjang sekitar 3,4 meter, bobot meriam mencapai 2,2 ton, dengan kaliber 19 sentimeter. Pada tahun 1942 Meriam Honisuit dibawa tentara Jepang ke Kota Manna melalui daerah Pagar Alam di tempatkan di kelurahan Belakang Gedung DPRD Kabupaten Bengkulu Selatan Untuk Pertahanan Pantai Pasukan Jepang.
Kemudian, pada tanggal 10 januari 2008, Meriam Honisuit atas kesepakatan Dinas Purbakala Provinsi Jambi dan Pemda Bengkulu Selatan dipindahkan oleh “KODIM 0408/BS” ke Bundaran Jalan Raya Padang Panjang, Manna, Bengkulu Selatan.
Pada saat cuaca bersahabat atau di sore hari, Meriam Honisuit kerap kali menjadi tempat foto favorit anak-anak muda. Tak jarang juga pendatang yang baru menginjakkan kaki di Bengkulu Selatan juga menyempatkan untuk berfoto.
Tertarik untuk ikut berfoto disini?
Pengunjung dari Bengkulu hanya perlu menempuh perjalanan kurang lebih empat jam, melewati kabupaten Seluma hingga tiba di kawasan Jalan Raya Padang Panjang, Manna, Bengkulu Selatan. Pengunjung akan langsung dicuri perhatiannya sebab Meriam Honisuit ini sangatlah gagah dan ikonik.
No comments