Mesin Jahit Tua di Rumah Kediaman Fatmawati, Saksi Bisu Sejarah





Di masa pengasingan, saat menjejakkan kaki di Bengkulu, Sukarno menemukan banyak hal termasuk cintanya. Beliau bertemu tambatan hati bernama Fatmawati.

Untuk mengenang dan merasakan suasana di masa itu, tidak ada salahnya meluangkan waktu untuk berkunjung ke Rumah Kediaman Ibu Fatmawati.

Rumah berwarna coklat dan berbentuk rumah panggung yang merupakan ciri rumah tradisional masyarakat Sumatera ini menjadi salah satu objek wisata bersejarah di Bengkulu. Rumah ini dibangun pada tahun 1920, dan terletak di Jalan Fatmawati, Anggut Penurunan Bengkulu. Lokasinya tidak jauh dari Rumah Pengasingan Presiden Soekarno di Bengkulu.

Rumah panggung khas Melayu peninggalan Keluarga Ibu Fatmawati ini terbuat dari kayu, di topang dengan pondasi beton yang di cat putih. Sebuah papan informasi bertuliskan Rumah Ibu Fatmawati Soekarno, tepat tertulis di sudut kiri depan rumah tersebut.

Rumah Ibu Fatmawati memang tidak terlalu besar, hanya dengan ukuran sekitar 10 x 10 m. Di dalam terdapat satu ruang tamu, dua kamar tidur dan satu dapur. Satu kamar untuk Ibu Fatmawati, satu kamar lagi untuk kedua orang tuanya.

Fatmawati sendiri merupakan satu-satunya buah hati dari pasangan Hassan Din dan Siti Chadijah. Ayahnya merupakan salah seorang tokoh Muhammadiyah terkemuka di Bengkulu.

Ada hal yang sangat menarik disini, yaitu mesin jahhit tua yang menjadi saksi bisu sejarah. Tepat di salah satu ruangan, terdapat mesin jahit berwarna merah yang terlihat usang termakan usia. Mesin jahit inilah yang digunakan Ibu Fatmawati untuk menjahit bendera pusaka di Jakarta.

Mesin jahit tersebut yang menjadi saksi bisu sejarah Indonesia. Bagaimana ketika itu dengan tangannya, Ibu Fatmawati menggunakan mesin jahit untuk menyatukan dua kain berwarna merah dan putih.

Dengan semangat kebangsaan dan jiwa patriot yang tinggi, lewat karyanya, beliau mengantar negeri ini menuju kemerdekaan. Bendera pusaka pun dikibarkan pada 17 Agustus 1945.

Hingga saat ini mesin jahit milik Ibu Fatmawati itu masih ada di Rumah Kediaman Ibu Fatmawati. Pengunjung yang datang kerap kali mengabadikan gambar di dekat mesin jahit.

Mesin jahit ini sering digunakan Ibu Fatmawati sebagai pengisi kekosongan kegiatan. Mesin jahit ini tidak hanya menghasilkan Bendera Pusaka, namun menghasilkan juga Berbagai Pakaian Pribadi milik fatmawati maupun anak-anaknya.

Tertarik untuk datang kesini?
Pengunjung dapat singgah di Rumah Ibu Fatmawati tepatnya berlokasi di Jalan Fatmawati, Penurunan, Ratu Samban, Kota Bengkulu. Letaknya yang strategis bisa dicapai menggunakan motor, mobil atau pun angkutan umum.

No comments