Kisah Inspiratif; Jangan Menyerah! Kamu Hanya Belum Tahu Betapa Berharga dan Besarnya Potensi Dirimu


Seorang anak laki-laki datang kepada kakeknya dan bertanya, “Kek, seberapa besar kah Nilai Kehidupan kita?” (Value of Life)

Sang kakek memberinya sebuah batu dan berkata, “Cari tahu nilai batu ini pada orang, tapi jangan menjualnya.

Anak laki-laki itu kemudian membawa batu tersebut ke penjual jeruk dan bertanya kepadanya berapa harganya? Penjual jeruk pun melihat batu yang mengkilap dan berkata, “Kamu bisa mengambil 12 jeruk dan memberikan batu itu pada saya.

Anak laki-laki tadi lalu meminta maaf dan berkata bahwa kakeknya telah meminta untuk tidak menjual batu tersebut.

Dia pergi ke tempat yang lain dan menemukan penjual sayuran. “Berapa nilai batu ini?” tanyanya pada penjual sayuran. Penjual sayur itu kemudian melihat batu yang mengkilap dan berkata, “Ambillah satu kantong kentang dan berikan padaku batu itu.

Anak laki-laki itu kembali meminta maaf dan berkata bahwa dia tidak dapat menukarkannya.

Selanjutnya, dia pergi ke toko perhiasan dan menanyakan nilai batu tersebut. Tukang perhiasan melihat batu itu di bawah lensa dan berkata, “Saya akan memberi kamu Rp 1 juta untuk batu ini.

Seketika anak laki-laki itu menggelengkan kepalanya, tukang perhiasan itu berkata, “Baiklah, ambillah dua kalung emas 24 karat, dan berilah aku batu itu.

Anak laki-laki tadi sekali lagi menjelaskan bahwa dia tidak bisa menjual batu itu.

Dia berjalan lagi dan anak laki-laki itu melihat sebuah toko batu mulia dan meminta penjual menilai batu ini.

Ketika penjual batu mulia itu melihat batu besar dari anak laki-laki tadi, dia meletakkan kain merah dan meletakkan batu itu diatasnya.

Lalu dia berjalan berputar-putar mengelilingi batu tadi dan membungkuk lalu menyentuh kepala anak laki-laki itu di depan batu tersebut. “Dari mana kamu mendapat batu Ruby yang tak ternilai harganya ini?” tukang batu tersebut bertanya.

Bahkan jika saya menjual dunia dan hidup saya, saya tidak akan bisa membeli batu yang tak ternilai harganya ini.” kata sang penjual.

Tertegun dan bingung, anak laki-laki itu kembali ke kakeknya dan menceritakan apa yang telah terjadi.

Sekarang ceritakan kepadaku kek, seberapa banyakkah Nilai Kehidupan kita?

Kakek berkata, “Jawaban yang kamu dapatkan dari penjual jeruk, penjual sayuran, tukang perhiasan dan tukang penjual batu mulia, mereka sudah menjelaskan padamu tentang Nilai Kehidupan kita.

***
Teman... kamu, aku dan kita semua seperti batu yang berharga itu, bahkan tak ternilai harganya, tapi orang akan menghargai kita berdasarkan status intelektual, tingkat informasi, keyakinan mereka terhadap kita, motif dan tujuan mereka di balik sanjungan, kemampuan kita dalam mengambil resiko dan akhirnya menjadi senjata mereka untuk menilai siapa kita.

Tapi, jangan pernah merasa takut, mungkin belum sekarang, tapi kita pasti akan menemukan orang yang akan mengetahui betapa berharganya diri kita.

Jika sekarang kamu menganggap hidupmu tak benar-benar berharga, maka kamu hanya belum bertemu lingkungan yang tepat, kamu hanya belum bertemu orang-orang tepat, kamu hanya belum menyadari potensi terbesarmu. Jadi, jangan menyerah! dan temukan itu!

Tuhan menciptakanmu sedemikian rupa sempurnanya, jangan menyia-nyiakan hidup dengan banyak hal negatif yang kamu telan setiap hari. Berpikir positiflah dimulai dari diri sendiri dan kepada diri sendiri.

Respect yourself; Don’t sell yourself cheap; You are rare, unique, original and the only one of your kind; You’re a masterpiece because You Are THE MASTER’S PIECE; No one can replace you.


source of story: inspirasidaily.com

No comments