Pancasila Bapak - Ibu Indonesia
(oleh: Beni Sumarlin)
![]() |
Tapi yang kutahu tegakmu ditopang Agama
Aku tak tahu cara pandangmu, Pancasila
Tapi yang kutahu dimatamu ada pancaran Agama
Aku tak tahu caramu berbuat, Pancasila
Tapi yang kutahu kahu tak bisa berbuat apa-apa tanpa Agama
Aku tak tahu caramu bekerja, Pancasila
Tapi yang kutahu kerja-kerjamu banyak dikerjakan Agama
Aku tak tahu apa warna cahayamu, Pancasila
Tapi yang kutahu cahaya Agama membuatmu tak gelap gulita
Bahkan, aku tak tahu keberadaanmu, Pancasila
Tapi yang kutahu Agama membuatmu ada
Engkau simbol persatuan bangsa
Landasan anak bersuku bangsa menyepakati urusannya
Engkau terlahir dari Bapak-Ibu Indonesia
Di kepalamu dasar Agama
Di seluruh tubuh, kaki dan tanganmu terkandung nilai Agama
Yang kutahu seperti itulah Bapak Indonesia membuatmu dahulu kala
Bapak Indonesia,
Apakah dulu engkau mempertentangkan Pancasila dengan Agama?
Tak pernah kudengar engkau bicara tusuk konde dan cadar segala rupa saat diskusi panjang kelahiran Pancasila
Tak pernah kudengar engkau perdebatkan kidung-kidung dan nyanyian lebih elok dari kumandang adzan
Bahkan engkau katakan Pancasila itu sari-sari Agama dan kepribadian bangsa
Bapak Indonesia,
Apakah dulu engkau membuatnya untuk menjadikan agama lebih kecil darinya?
Saat Pancasila telah lahir tak pernah kutahu kalau engkau meninggalkan budaya Agama
Bapak Indonesia,
Bukankah engkau ingin Agama selalu tetap ada di jiwa dan kepribadian anak bersuku bangsa yang terlahir dari Ibu Indonesia yang sebenarnya?
Bebas menjalankan aturan dan budaya Agama bagi setiap pemeluknya?
Bapak Indonesia,
Hari ini ada Ibu yang mengecilkan syariat Agama
Apakah ini Ibu Tiri Indonesia?
Dari bangsa manakah dia?
Bengkulu, 3 April 2018
No comments