Ada Cinta di Bola Mata Indahmu

Bulan sabit berbintang, itu seperti matamu
"Aku masih tak paham,
bagaimana caranya Tuhan
menciptakan keindahan
yang amat luar biasa ini?"

Begitulah tanya yang menggumuli kepalaku saat melihatmu. Kau tahu? Gumpalan aksara rasanya tak cukup untuk mendeskripsikan perihal indahmu. Aku mengagumi itu.

Caramu menyibakkan rambut, ekspresi saat kau kebingungan, bahkan saat melihat kau melongo aku masih terkesima.

Aku menyukai segenap dan seluruh yang ada padamu. Tawa, senyum dan suaramu selalu melekat dalam memori.

Aku yakin tidak hanya sekali kau menatapku, tapi saat kita bertemu pandang hatiku pun berdetak tak karuan. Degup jantungku mulai tak beraturan, dan... oh ada apa dengan sinar matamu? Memang tidak menyilaukan, tetapi amat meneduhkan.

Lagi-lagi aku terkesima.

"Kenapa kau menatapku seperti itu?" tanyaku di suatu hari.

"Tak dapatkah kau pahami bahwa ini adalah tatapan cinta?" katamu pelan. Kemudian sumringah, wajah cerahmu mendadak menumbuhkan bunga di sekitarku.

Sungguh. Aku tak bisa berhenti jatuh cinta padamu. Aku menikmati saat memperhatikanmu tengah serius atau sedang membaca buku. Bahkan dapat kueja cinta di sepasang bola mata indah milikmu.

Aku senang membaca, membaca banyak hal hingga setiap detail ekspresimu. Seperti ketika kau sedang tertawa hingga matamu menjelma bulan sabit, itu berarti kau amat bahagia.

Atau, ketika kau terdiam menatap kosong layar laptopmu pasti kau tengah berpikir keras tentang hal yang ingin kau tulis.

Hei, segala tentangmu adalah cinta bagiku.
Salam rindu.
Aku mencintaimu.
Selalu.

No comments