Jepang adalah negara yang terkenal dengan kedisiplinan, kecanggihan teknologi serta budaya bersih warganya.
Bahkan budaya bersih ini tercermin saat para pendukung tim nasional Jepang berlaga di Piala Dunia 2018 di Rusia.
Para suporter Jepang membersihkan tribun penonton usai menonton pertandingan tanpa diminta oleh siapa pun.
Bahkan budaya bersih ini tercermin saat para pendukung tim nasional Jepang berlaga di Piala Dunia 2018 di Rusia.
Para suporter Jepang membersihkan tribun penonton usai menonton pertandingan tanpa diminta oleh siapa pun.
Bahkan, hal tersebut juga mereka lakukan saat berlaga di Asian Games lalu. Namun ungkapan tak ada gading yang tak retak ternyata juga berlaku di Jepang.
Ada sebuah daerah yang sengaja dihapuskan dari peta untuk mencegah wisatawan mengunjungi daerah ini.
Nama kota Kamagasaki mungkin terdengar janggal, atau malah tidak pernah didengar.
Ada sebuah daerah yang sengaja dihapuskan dari peta untuk mencegah wisatawan mengunjungi daerah ini.
Nama kota Kamagasaki mungkin terdengar janggal, atau malah tidak pernah didengar.
Dikutip dari Intisari, kota ini sebenarnya bernama Airinchi-ku, namun masih banyak disebut sebagai Kamagasaki seperti nama kota ini dulu sebelum tahun 1966.
Menapakkan kaki ke Kamagasaki akan terasa begitu berbeda dari daerah lain di Jepang. Kamagasaki terletak di sekitar wilayah Osaka.
Awalnya, daerah ini memang sebuah daerah yang dikhususkan untuk pengerjaan proyek Shinsekai.
Karena proyek ini berskala besar, tentu butuh banyak buruh.
Setelah Shinsekai usai dibangun, pemerintah Osaka meminta para buruh kembali ke daerah asal mereka.
Mereka menolak dan tetap tinggal di Kamagasaki.
Para buruh yang telah menganggur berkumpul di kota kecil ini dan membuat kota ini seolah tidak mengalami kemajuan apa pun.

Keadaan makin memburuk pascaperang Jepang. Kamagasaki berada di ambang kemelaratan dan menjadi rumah bagi para berandalan dan pengangguran.
Hingga kini, puluhan ribu pengangguran masih ada di sana.
Mereka kerap mengantre di pusat lowongan pekerjaan yang ada di Kamagasaki (Airin) meski tak jarang pulang dengan tangan kosong.
Sore hari, para penduduk akan datang ke pusat kesejahteraan warga untuk mengambil jatah konsumsi dari pemerintah.
Lalu mereka akan berebut mencari tempat tidur yang nyaman saat hari beranjak malam.
Untung-untungan, tak semua bisa menikmati tidur di tempat yang nyaman dan hangat.
Meski begitu, mereka tetap menjalani kehidupan yang terlihat kurang menyenangkan itu.
Jika kamu berniat untuk mengunjungi Kamagasaki, sebaiknya kamu tidak datang sendiri dan terus berhati-hati.
Banyak penduduk yang agresif dan mudah tersinggung jika ada orang asing yang datang mendekat.
Hingga kini, puluhan ribu pengangguran masih ada di sana.
Mereka kerap mengantre di pusat lowongan pekerjaan yang ada di Kamagasaki (Airin) meski tak jarang pulang dengan tangan kosong.
Sore hari, para penduduk akan datang ke pusat kesejahteraan warga untuk mengambil jatah konsumsi dari pemerintah.
Lalu mereka akan berebut mencari tempat tidur yang nyaman saat hari beranjak malam.
Untung-untungan, tak semua bisa menikmati tidur di tempat yang nyaman dan hangat.
Meski begitu, mereka tetap menjalani kehidupan yang terlihat kurang menyenangkan itu.
Jika kamu berniat untuk mengunjungi Kamagasaki, sebaiknya kamu tidak datang sendiri dan terus berhati-hati.
Banyak penduduk yang agresif dan mudah tersinggung jika ada orang asing yang datang mendekat.
Kamu juga tidak diperkenankan memotret para tunawisma ini tanpa seizin mereka.
No comments