Menyesap Tulisan dalam Satu Tegukan Penuh Kebanggaan


Hari libur umumnya digunakan banyak orang untuk nongkrong di kafe, jalan-jalan ke mall, pergi ke tempat wisata atau hanya diam saja di rumah. Dan aku termasuk dari banyak orang tersebut namun tidak sedang nongkrong di kafe melainkan tempat makan favoritku yang tak jauh dari rumah.

Bersama seorang teman dan membawa serta laptop kesayangan, aku memesan makanan kemudian membuka laptop dan menikmati wifi gratis. Hal pertama yang kubuka adalah blog.

Blog memang belum bisa menjadi tempatku menggantungkan hidup, namun dahagaku hilang saat berselancar di blog. Tulisan yang kurangkai meski tak seindah ejaan para penulis terkenal, tapi sudah cukup membuat dada berdebar pertanda kubahagia.

Dunia tulis-menulis sudah cukup akrab denganku sejak kududuk di bangku SMA ketika hari-hariku sudah seperti sebutan seragam, abu-abu.

Saat itu aku juga sudah tergerak membuat satu blog dengan nama "Balada Serpihan Rasa". Betapa abu-abunya kala itu. Dan seiring berjalannya waktu dengan bertambahnya usiaku, entah mengapa aku malu saat membaca ulang isi blogku, "Kekanakan sekali," pikirku.

Tindakan yang cukup berani ketika masuk kuliah aku menghapus blog tersebut secara permanent dan aku istirahat sejenak menjadi seorang blogger.

"Apa sih yang menguntungkan dari blog?" itulah pertanyaan yang selalu menghantuiku dulu, sampai pada akhirnya aku memutuskan "Ini bukan tentang untung atau tidak, tetapi aku menemukan kebahagiaan ketika menulis di blog."

Sunflowords, pada November 2017 kuputuskan membuat blog dengan nama itu yang berasal dari kata sunflower dan words. Nama blog ini kupilih karena aku menyukai bunga matahari yang menurutku menginspirasi, dan aku ingin menginspirasi banyak orang lewat kata-kata. Oleh karena itu, bagiku setengah dari bunga matahari adalah kata-kata yang tak terbatas.

Menulis adalah tentang menumpahkan gairah cinta


Menulis, semua orang tentu bisa melakukannya. Betapa tidak, pasalnya sejak di Sekolah Dasar telah belajar bagaimana caranya menulis. Semua orang memiliki bakat menulis, tapi tidak semua orang bisa menghidupkan tulisannya.

Aku terus belajar agar tulisan-tulisanku dapat hidup di hati setiap pembacanya, karena menulis juga tentang bekerja untuk keabadian. Walau di suatu saat mungkin aku hilang dari peradaban tetapi tulisan-tulisan akan selalu dikenang.

Pernah menyatakan cinta lalu diterima? Meski aku belum pernah, tapi aku yakin rasanya lega sekaligus bangga luar biasa. Seperti itulah yang kurasakan dengan menjadi seorang blogger.

Menulis di blog itu menyenangkan, layaknya aku tengah menari bebas di taman bunga seperti yang kerap kali dilakukan aktor dan aktris dalam serial bollywood.

Kembali ke tempat makan favorit sambil menghadapi laptop, aku sangat menikmati suasana seperti itu. Ketika orang lain sibuk bicara dan tertawa, aku fokus pada konten blog yang sedang diedit dan sesekali kuulurkan tangan mengambil stik kentang goreng dan mengunyahnya sembari tersenyum.

Disinilah spesialnya menjadi seorang blogger, ketika yang lain bicaranya sibuk menggosip, kubisa tenangkan pikiran bergelut dengan tulisan. Sebab menjadi blogger juga tentang pandainya diri memetik manfaat dan kebaikan.

Menulis itu begitu, seperti tengah jatuh cinta dan berhasil menyatakannya kemudian diterima. Dan menulis akan selalu begitu, menjadi media berwarna di tengah duniaku yang abu-abu. Kurasa menulis memang begitu.

Melepas dahaga dengan bangga


Tulisan dan blog itu seperti air dan cangkir, namun untuk sekarang aku masih peminum yang amatir.

Menjadi seorang blogger belum dapat kutekuni sebagai pekerjaan utama, meski begitu selalu kulibatkan hati di setiap tulisan yang diketik oleh jemari.

Dalam sehari jika tak menulis sesuatu, aku merasa tenggorokanku gersang seperti baru saja melewati gurun pasir.

Oleh karena itu, aku selalu berusaha agar dapat menulis minimal satu tulisan dalam sehari. Selain itu agar blogku tak seperti cangkir yang jauh dari air, kotor dan berdebu.

Menginspirasi lewat tulisan memang bukan perkara mudah, harus banyak membaca dan memiliki pikiran yang jernih. Sementara isi kepala sudah seperti benang kusut dan penuh kemelut.

Dengan menjadi seorang blogger aku juga mengenal banyak blogger lain yang ketika mengobrol dengan mereka ibarat pertemuan magnet kutub utara dan kutub selatan, masuk.

Mencuri ilmu dari blogger senior itu sangat menyenangkan, sedikit demi sedikit bisa belajar dengan baik dan bisa mengoleksi pengalaman berharga sekalipun diri belum pernah mengalaminya.

Hal itulah yang menuntunku bergabung di beberapa komunitas blogger yang ada, sebab berbagi itu tak hanya indah namun juga menginspirasi.

Dan mulailah kutemukan banyak sumber cahaya yang membuat pikiranku terang, bahwa menulis di blog spesialnya bukan hanya tentang untung yang didapatkan, namun juga berhasilnya aku mencuri pengalaman, bisanya aku menumpahkan isi hati untuk kebaikan, sebab sesuatu yang berasal dari hati konon akan sampai di hati juga. Di hati siapa lagi kalau bukan di hati setiap pembaca.

Pernah suatu ketika seseorang yang tak kukenal mengirim pesan lewat akun facebook dan dia berujar "Eva, aku terus mengikuti tulisanmu di blog. Mengagumkan dan menginspirasi, teruslah menulis!" bayangkan betapa senangnya aku mendapat pesan seperti itu.

Di hari lain ada lagi seorang perempuan yang juga tidak kukenal menyapa lewat facebook "Tulisan-tulisanmu tentang cinta di blogmu membuat hatiku lapang setelah ditinggalkan." oh teman, aku sangat senang membacanya.

Sekali lagi, tulisanku belumlah sempurna tapi momen seperti di atas sudah cukup untuk membuat rona wajahku bersemu merah. Di lain waktu, pernah aku mengupas sejarah Bengkulu di masa lalu, dan hal yang sama terjadi yakni beberapa orang mengirimiku pesan menyatakan kagumnya lalu memberi semangat.

Itulah momen yang paling spesial dari menjadi seorang blogger, bisa menebar kebaikan lewat tulisan. Aku pun bisa melepas dahaga dengan bangga.

Resolusi 2019

Siapa yang tidak ingin menjadi blogger yang berpengaruh? Kuyakin semuanya mau, oleh karena itu di tahun ini aku ingin meningkatkan kemampuan menulisku agar bisa bersanding dengan blogger senior yang selama ini memberiku pencerahan.

Dan resolusiku yang terbesar adalah menjadi seorang travel blogger. Ya, itu adalah satu diantara deretan impianku.

Aku ingin mengabadikan setiap jejak langkah dalam tulisan. Aku ingin menjelajah bumi ciptaan-Nya lalu menumpahkan semua itu dalam tulisan di blog ini. Dan aku ingin bertemu banyak wajah yang menginspirasi di dunia, aku ingin melakukan perjalanan dan bertemu mereka agar bisa kuceritakan pada seisi dunia untuk tidak menyerah pada mimpi-mimpi yang telah ditargetkan.

Tentu maksudku adalah di tahun ini aku ingin menjadi full time blogger. Resolusi terbesar yang membuat dada berdebar, aku tak ingin lagi menjadi peminum yang amatiran. Kuharap di masa depan, bisa menyesap tulisan dalam satu tegukan penuh kebanggaan.

Note:
Tulisan ini disertakan dalam lomba blog yang diadakan www.nodiharahap.com

12 comments

  1. Semoga apa yang Kakak cita-citakan bisa terealisasi tahun ini. Terus ebarkan semangat kebaikan dan inspirasi, ya.

    ReplyDelete
  2. Semoga resolusinya tercapai eva. Yuk jalan" bareng *eh

    ReplyDelete
    Replies
    1. Aamiin, semoga resolusi mbak juga tercapai :) ayo mbak traveling bareng hehe

      Delete
  3. Jadi gitu asal nama blog ini.... keren.

    Smg bakat menulisnya terus terasah melalui blog ini.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya begitulah, cerita singkatnya... Aamiin, semoga tetap bisa menebar kebaikan lewat tulisan.

      Delete
  4. Eva, senang sekali bisa menemukan blogmu dari story bang Nodi. Saya beberapa hari ini baca blog-blog yang ikut kompetisi, dari yang puyeng banget ejaannya sampai yang rapi seperti blogmu ini.

    Menjadi pesan untuk saya dan semua orang, meski blog adalah milik sendiri, memang kita nggak bisa ngasal nulis. Mesti rapi dan nyaman di mata. Berlaku profesional.

    Semoga resolusimu untuk jadi full time blogger tercapai ya Eva. Semoga bisa jalan-jalan sambil menulis juga.

    Salam kenal. Salam bahagia.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Salam kenal juga, wah terimakasih sudah mampir :)

      Iya, sekalipun blog pribadi kita tetap harus belajar konsisten dan profesional karena kita ngga tahu siapa yg akan tercerahkan setelah membaca tulisan kita ^^

      Aamiin, semoga resolusi kita semua ditahun ini dapat tercapai.

      Delete
  5. Indaaaahhh banget diksi yang mengalir di postingan ini
    Yuk yuk, semangat berbagi kebaikan lewat blogging :D
    --bukanbocahbiasa(dot)com--

    ReplyDelete
    Replies
    1. Aduuhh, hampir jatuh nih bacanya wkwk terimakasih sudah mampir :)
      Siipp, meluncur ke bukan bocah biasa ^^

      Delete
  6. Wah, blog jadulku dulu juga tulisannya alay banget, pengen saya hapus secara permanent juga tapi sayangnya saya lupa paswordnya

    Sama mbak resolusi blogging saya tahun ini juga pengen fokus jadi blogger tapi sebatas part time blogger aja sih karena nggak bisa ninggalin pekerjaab utama saya sebagai IRT.

    Semoga resolusinya bisa tercapai ya mbak. Salam kenal 😊

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hehee, gak apa kalau ngga di hapus mbak, buat kenang-kenangan masa lalu juga. Wah, IRT pekerjaan mulia mbak, bisa sambil ngeblog... semoga resolusi mbak juga tercapai :)

      Delete