Mozaik Impian, Review Buku Karya Sendiri


Ini adalah moment yang disukai setiap pecinta buku alias booklovers. Jadi, ayo simak lebih lanjut tulisan ini.

Challenge menulis 10 tema dalam 30 hari masih berlanjut dan ini adalah tema ke-9 yaitu review buku. Tadinya aku ingin mereview buku karya teman, namun karena ada beberapa alasan hingga kini bukunya belum kupegang.

Mozaik Impian, buku inilah yang akan kureview. Ini adalah karyaku bersama empat orang lainnya. Ya, ini adalah buku kumpulan cerpen.

Aku suka membaca, karena itulah aku belajar dan berproses menjadi seorang penulis. Bagiku, penulis itu keren. Para penulis dapat menciptakan karakter dan profesi apapun serta bisa menulis takdir sebebas-bebasnya di dalam karya. Karena mereka adalah penulis.

Sebelum menghakimi karya orang lain, aku berpikir untuk melihat lagi karyaku dulu. Mozaik Impian adalah buku dengan ketebalan 274 halaman dan diterbitkan oleh Penerbit Elmarkazi pada tahun 2016 silam.

Dari sampulnya, buku ini sangat girly (berwarna pink pastel) padahal ada dua penulis cowoknya *hehee. Tapi sampulnya menarik karena didesain oleh Habib (kontributor juga) dan disempurnakan oleh diriku sendiri.

Lalu, di pojok kanan atas cover bukunya ada tangkai atau rerantingan pohon dan ada lima ekor burung disana (anggap saja karena penulisnya memang lima orang). Ilustrasi di sampulnya tumbuhan atau rerumputan dan pohon (ini maksudnya bahwa impian itu terus tumbuh menjulang).

Di cover bagian belakang ada foto lima penulisnya berikut dengan 'impian' menurut mereka masing-masing. Biar kuberitahu dulu, penulisnya adalah; Ahmad D. Habibullah, Cici M.P, Sumartini Hdm, Deri Mardiansyah, dan Eva De.

Buku ini kami tulis ketika masih menjadi mahasiswa dengan semangat yang luar biasa meledak. Seperti judul buku ini, Mozaik Impian.


Di dalam antologi cerpen ini ada lima belas cerita pendek. Bagiannya setiap penulis menulis sebanyak tiga cerpen. Dan setiap judul baru cerpen di dalamnya terdapat foto penulisnya lagi *eksis sekali yaa wkwk.

Sesuai dengan judul, maka isi buku ini adalah tentang impian. Namun dengan ciri khas penulisan atau bahasa masing-masing penulis, buku ini sedikit lebih unik seperti mozaik atau kumpulan kepingan demi kepingan impian menjadi satu kesatuan.

"Mimpi tak hanya bercerita tentang imaji, sebab ia adalah sepasang sayang yang melukis harap." begitulah kata-kata yang tertera di bawah judulnya.

Kesimpulan secara garis besarnya, bahwa impian itu bergandengan dengan keluarga, teman-teman dan belahan jiwa serta tak luput dari jatuh bangun perjuangan. Judul cerpenku sendiri yaitu: Mimpi di Menit ke-50, Kacamata Impian, dan DEAR.

Kalau komentar di postingan ini lebih dari 50 dalam waktu seminggu, aku akan mempublikasikan ketiga cerpen tersebut di blog ini. Tapi hanya karyaku saja, tidak dengan karya empat penulis lainnya. Takut tidak dapat izin *hohoo.

Begitulah sekilas tentang buku Mozaik Impian, fyi cetakan pertamanya sudah ludes dan sepertinya kami berlima belum ada niat untuk mempersiapkan cetakan kedua. Teman-teman pembaca boleh menunggu Novel baruku nanti-nanti.

Jika ingin mengintip potret karyaku yang tidak seberapa bisa lari ke menu 'portfolio' di blog ini. Terima kasih :)

6 comments

  1. sudah ludes bukunyaa kaa? berapaan harga nyaa?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya, udah ludes hehee wah berapa dulu yaa sampe lupa. Rp65 ribu kalau nggak salah wkwk

      Delete
  2. kok bisa ludes?? kalau masih ada mau pesen 1 kirim ke jawa barat.

    ReplyDelete
    Replies
    1. tinggal satu lagi buat arsipku, dulu diserbu teman-teman makanya ludes wkwk

      Delete
  3. asiik bisa review buku sendiri yah, dnegar kata mozaik ini jadi teringat something di masa lalu. Btw ditunggu karya-karyanya mba :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hehee... kayak acara TV Mozaik Islam. Iya mbak, doakan semoga karya-karya selanjutnya bisa segera terbit.

      Delete