"Memang ya lelaki tidak peka,"
"Aduh, kenapa sih dia nggak peka? Kan maksudku nggak kayak gitu."
Dan lain-lain, berbagai ungkapan yang pernah kudengar dari teman-teman perempuan mengenai lelaki.
Perempuan dan laki-laki itu memang rumit agar bisa saling memahami, betapa tidak menurut pengamatanku sejak dulu, selalu perempuan tidak benar-benar menyatakan apa yang dia inginkan namun menuntut lelaki harus tahu *aku juga begitu hahaa.
Di sisi lain, lelaki terkesan cuek dan tidak berusaha mencari tahu atau mengorek lebih dalam lagi. Jadi, memang tidak ada yang 100% benar dalam hal ini.
Dan, oh hey lelaki...
Bukan bermaksud menghakimi, tapi sudah menjadi tugas kalian untuk pintar-pintar dalam memahami.
Dan perempuan *termasuk aku wkwk...
Kita memang tidak sedang menempuh sekolah di Persandian Negara, tapi bahkan aku sendiri juga bingung tentang hobi kode-kodean ini *hehee.
Jalan tengahnya adalah bicara dengan baik, tapii...
*Oops!
"Mana bisa kubicarakan dengan baik tentang perasaanku? Mengungkapkan lebih dulu, ya aku malu."
Ada lagi yang protes, jadi barangkali bersabar adalah jawabannya. Sabar lagi dan lagi, nanti juga bertemu waktu yang tepat. Percayalah!
Ternyata ketidak-pekaan lelaki juga ada alasan ilmiahnya, jadi memang rata-rata mereka sifatnya begitu. Proses emosional dalam otak lelaki dan perempuan itu berbeda guys, dan juga ketika memasuki masa pubertas, rasa empati lelaki sedikit berkurang.
Melansir IDNTimes, rasa empati yang semakin berkurang membuat lelaki tidak gampang dipengaruhi oleh orang lain maupun keadaan di sekitarnya. Sedangkan perempuan lebih peduli pada apa yang orang lain pikirkan.
Kemudian, dikatakan juga bahwa sebenarnya otak perempuan itu multitasking sedangkan otak lelaki biasa fokus pada satu hal saja. Bisa jadi saat perempuan mengirimkan kode rahasianya si lelaki tengah mengerjakan atau memikirkan sesuatu yang lain dengan serius.
Aku suka tertawa kalau teman-teman perempuan mulai bercerita tentang lelakinya yang tidak peka. Ketika mendengarkan cerita mereka jadi ikut gusar *hohoo.
"Dia sama sekali nggak romantis, padahal waktu nonton bareng aku sampai teriak-teriak bilangin lelaki di filmnya romantis, kan maksudku agar dia juga jadi romantis."
Aku tertawa lagi. Kok ada seru-serunya gitu.
Aku tidak tahu banyak tentang lelaki, tapi Bapak dan Adikku memang cuek. Kalau tidak ada obrolan serius atau ada hal-hal yang lucu, jarang cerita dan lebih banyak diam berkhidmat.
Tapi memang lelaki itu kepekaannya di bawah standar, Bapakku misalnya, kalau aku tidak suka cat rumah biasanya ketika Bapak ada aku setengah berteriak "Wow, warna buram apa ini di depan mata?" sambil aku menepuk-nepuk dinding.
Bapak cuma menoleh dan setahun kemudian juga tidak diganti catnya, aku mesti bilang "Pak, kapan kita beli cat? Eva bisa bantu ngecatnya." dengan begitu barulah diganti dengan segera.
-Aku memang suka bantu-bantu Bapak seperti ngecat rumah, benerin parabola, masang bola lampu dan sebagainya.-
Tidak ada yang salah dengan ketidak-pekaan lelaki, dan tidak salah juga dengan kode yang dikirimkan perempuan.
Sebagaimana sulitnya lelaki memahami perempuan, sesulit itulah perempuan berusaha untuk berhenti mengirimkan kode. Sulit untuk mengungkapkan isi hati dengan jelas dan lugas. Memang sulit.
Solusi untuk hal ini?
Barangkali, perempuan harus lebih terlatih untuk menyampaikan atau mengutarakan banyak hal secara jelas, dan lelaki harus berusaha keras memahami perempuan. Jika hanya satu pihak yang berusaha tetap saja akan sulit, maka dari itu perempuan dan lelaki harus bersinergi untuk saling memahami dan membangun komunikasi yang lebih baik lagi.
*Ciiaatt bersinergi wkwk
Wkwkwk iya tuh Laki2 emang kurang peka, tp yah ad fkta ilmiahnya jg yah knp gk peka
ReplyDeleteHahaa iya mbak, ketidak.pekaannya sudah keterlaluan
Deletewkwkwk....jadi ada inspirasi buat bikin blog balasan :v
ReplyDeletehahaa, ditunggu loh...
DeleteDan jawaban standar saya kalo diprotes istri... " mau gimana lagi udah dari sononya" wkwkwkw
ReplyDeleteHahaa tapi setidaknya berusaha untuk lebih memahami...
Delete