Terampil Domestik, Cerdas di Publik

Judul tulisan ini adalah jargonnya Muslimah KAMMI. Ya, aku bagian dari mereka dan aku bangga. Ada banyak hal yang kupelajari di KAMMI.

Kami juga bersahabat baik dengan HMI, HTI, dan organisasi lainnya. Menyenangkan berbagi banyak hal dengan muslimah lain. Dulu para senior menekankan bahwa perempuan itu gak cukup hanya cantik saja.

Perempuan harus multitalenta. Di fase awal dakwah Rasulullah memang perempuan lebih cenderung berperan aktif di domestik, kemudian ada banyak Muslimah hebat yang juga tampil di publik. Pada ranah domestik sederhananya tentang pekerjaan, kegiatan, atau aktivitas yang berhubungan dengan rumah tangga.

Sementara ranah publik adalah urusan di luar rumah, atau ketika perempuan masuk ke ranah yang biasanya didominasi lelaki. Dan tidak ada yang salah dengan ini, asalkan domestik dan publiknya dapat seimbang.

Khadijah berdakwah, dan turunnya beberapa muslimah di medan perang adalah contoh ranah publik. Sebelumnya ada Ratu Balqis, Asiyah, Maryam, dan muslimah hebat lainnya bahkan cerdasnya Aisyah adalah bentuk ranah publik yang melibatkan perempuan.

Perempuan dituntut bisa menyeimbangkan domestik dan publik, jangan sampai mengabaikan salah satunya.

Sangat ideal jika seorang perempuan dapat menjalankan perannya sebagai seorang anak, istri, dan ibu yang baik disamping dia juga menguasai lingkup publik yang tergantung dengan spesialisasi keahliannya masing-masing.

Ayo menjadi perempuan yang terampil domestik dan cerdas di publik.

No comments