Deklarasi Kalah dan Aku Menyerah


Pada akhirnya, memang ada beberapa impian yang harus direlakan. Harus dilepaskan tanpa diceritakan, tanpa dikeluhkan, dan tanpa keberatan.

Diam... dan cukup dilepaskan saja.

Sebab hidup bukan hanya tentang diri sendiri, tapi juga orang-orang terkasih. Menekan keegoisan diri tidak mudah sama sekali, apalagi perihal mimpi.

Namun, jika di suatu masa bisa terlahir kembali... Aku ingin menjadi diri sendiri, lebih berani dan lebih percaya diri.

Terhadap mimpi yang pernah kubangun megah, aku menyerah.

Aku menyerah dan mengaku kalah.

Ambisi yang selama ini menyala harus kupadamkan secara berkala. Tidak ingin lagi aku diliputi airmata meski nanti bisa jadi aku menderita.

Sebab, apa yang akan kujalani bukanlah sesuatu yang selama ini ada di mimpi.

Berkali-kali kubilang pada diri, jadilah kuat meski tidak hebat di jalan yang dulu ingin ditambat.

Ucapku ingin merdeka sepanjang hayat, tapi mempertahankan impian saja aku ketakutan. Sebab, jika kupertahankan berarti aku melukai banyak harapan.

Lalu pada akhirnya, hidupku akan selalu tentang memenuhi harapan orang lain. Sementara harapanku sendiri beku sampai menjadi batu. Lalu tenggelam tak lagi kelihatan.

Aku kesakitan.

No comments