![]() |
Potret Taj Mahal diambil dari dalam gerbang |
Akhirnya terkumpul juga energi untuk menulis tentang perjalanan menuju Taj Mahal, India. Aku melakukan perjalanan ke Taj Mahal pada tanggal 25 Juli 2019, lantas kenapa baru ditulis sekarang? Karena aku tidak mengetahui semua hal tentang Taj Mahal pas di sana (karena penasaran aku baca di internet saja sepulangnya).
Bisa dikatakan aku kurang puas, makanya sulit sekali mengumpulkan energi untuk menulisnya. Fyi, perjalananku ke India free alias gratis alias dibiayain alias nebeng sama rombongan. Jadi, ya ikut itinerary atau rencana perjalanan.
Baca tulisan terkait
Kalau aku nggak baca informasinya di internet, aku nggak tahu harga tiket masuknya, biaya perjalanan, dan lain sebagainya. Jadi, buat teman-teman yang mau tahu biaya perjalanan atau tiket masuk ke Taj Mahal aku sarankan untuk membaca artikel lain, sebab tulisan ini kayaknya bakal receh banget.
Kami tiba di bandara New Delhi pada 24 Juli 2019 sekira pukul 12.55 pm, dan tiba di hotel sekira pukul 02.30 pm. Saat itu kami menginap di Hotel Le Meridien yang bertetanggaan dengan Hotel Shangri La.
Baca tulisan terkait
![]() |
gerbang |
Keesokannya, setelah sarapan di hotel kami pun bersiap-siap menuju Agra menggunakan mini bus. Nah, lama perjalanannya sekira empat jam dan jalannya mulus terkendali dengan pemandangan yang menyejukkan mata (tanah yang datar ditumbuhi pepohonan, ada juga perkotaan).
Untuk teman-teman ketahui, Taj Mahal adalah sebuah monumen yang terletak di Agra, Uttar Pradesh. Nah, monumen ini kerap kali disebut sebagai monumen cinta. Dibangun atas keinginan Kaisar Mughal Shāh Jahān, anak Jahangir, sebagai sebuah musoleum untuk istri Persianya, Arjumand Banu Begum, juga dikenal sebagai Mumtaz-ul-Zamani atau Mumtaz Mahal. Taj Mahal merupakan sebuah adi karya dari arsitektur Mughal.
Baca tulisan terkait
Shah Jahan, kaisar dari Kekaisaran Mughal memiliki kekayaan yang besar selama masa kejayaannya. Pada 1631 istri ketiganya dan merupakan istri yang paling dicintainya wafat sewaktu melahirkan putrinya Gauhara Begum, anak ke-14 mereka.
-Meski ada beberapa pendapat lain tentang alasan Taj Mahal dibangun, aku memilih mengutip yang di atas sebab kurangnya referensi atas pernyataan pendapat tersebut.-
![]() |
meski sudah ke monumen cinta, aku tidak bertemu orang yang bisa bikin jatuh cinta wkwk |
Pada tahun 1983 Taj Mahal diterima sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO. Dengan tinggi bangunan 73 meter, aku sampai terperangah melihatnya. Terlebih luas lahannya sekira 22,4 hektar. Pekarangannya juga bagus banget, tertata rapi dan hijau.
Pada saat tiba tak jauh dari gerbang masuknya, kami tidak menggunakan mini bus tadi, melainkan menggunakan mobil khusus. Tiba di depan gerbang masuk dan antri, kami ditemani dua orang tentara yang sekaligus jadi pemandu.
Setelah melewati gerbang masuk dan pemeriksaan barang bawaan, berjalan lagi dan disambut gerbang megah. Barulah setelah melewati gerbang tersebut dapat melihat Taj Mahal.
Pengunjung di tempat ini selalu ramai, pada saat masuk pekarangan Taj Mahal, ada banyak fotografer yang menawarkan jasa memotret.
![]() |
aku dan mini bus hoho |
Sebelum masuk ke area Taj Mahalnya, diberikan alas sepatu berwarna putih yang ada karetnya. Aku benar-benar kagum ketika bisa menyentuh marmer putih Taj Mahal. Selain itu, terdapat ukiran yang menakjubkan dari berbagai macam bebatuan indah yang harganya luar biasa memang mahal.
Di dalamnya terdapat makam yang diberi pagar pelindung dan di luar atau di dekat bangunan Taj Mahal ada tempat untuk berwudhu dan salat.
Setelah puas berkeliling di sini sampai kaki pegal-pegal, kami menuju ke luar area atau di tempat yang tak jauh dari gerbang masuk. Di sana ada banyak sekali toko pernak-pernik dan tempat makan. Lanjut memanjakan mata, kami lalu singgah di salah satu toko marmer yang direkomendasikan oleh pemandu.
![]() |
Taj Mahal benar-benar mahal |
Ketika tahu harga benda-benda di toko tersebut seperti: gelas, piring, pajangan dinding, hiasan lemari, meja, kursi, dan lain sebagainya... untuk menyentuhnya pun aku segan.
Bayangkan teman, lima buah gelas kecil mungil seukuran lima senti bisa mencapai lima juta rupiah. Dan itu belum termasuk harga tatakan gelasnya. Sementara kalau pajangan dinding dan hiasan lainnya terlebih meja atau kursi harganya puluhan juta hingga ratusan juta rupiah.
Tapi, kualitas barangnya memang bagus. Marmer putih seperti bangunan Taj Mahal dan ada bebatuan alami yang bisa menyala dalam gelap sebagai hiasannya.
Setelah puas melihat-lihat sekeliling Taj Mahal, kami pun kembali ke New Delhi menuju hotel.
Dulu saya pikir itu masjid, ternyata makam istri kaisar. Megah sangat
ReplyDeleteIya, benar-benar megah. Untuk seukuran makam itu luas sangat dan emang benar-benar mahal.
Delete