Sejarah Masjid Bilal Ibn Rabah di Lexington, Kentucky

Masjid Bilal Ibn Rabah

Bismillah,
Apa kabar teman-teman? Semoga dalam keadaan sehat dan bahagia selalu yaa, meski saat ini kita masih juga diliputi pandemi covid-19. Oleh karena itu, kita harus tetap menjaga kesehatan supaya tidak tertular ataupun menulari.

Di masa pandemi ini tentu aktivitas perjalanan atau traveling kita menjadi sangat terhambat. Jangankan untuk jalan-jalan ke luar kota atau ke luar negeri, ke super market saja kita harus hati-hati.

Nah, menemani momen teman-teman di rumah aja, yuk kita membaca sejarah Masjid Bilal Ibn Rabah yang berdiri kokoh di Lexington, Kentucky, AS.

Untuk diketahui lagi, sosok Bilal merupakan sahabat Baginda Nabi Muhammad Shalallaahu 'alaihi wa sallam. Di Amerika sejak dulu masalah rasisme tidak kunjung membaik, beberapa hari terakhir malah makin membara karena kasus George Floyd.

Dari berbagai sumber diungkapkan bahwa George Floyd yang merupakan seorang lelaki Afrika-Amerika meninggal pada 25 Mei 2020 kemarin setelah seorang polisi Minneapolis berkulit putih Derek Chauvin menginjak dengan lutut di leher Floyd.

Penduduk berkulit hitam mendapat perlakuan berbeda di Amerika Serikat karena ke-minoritas-an mereka. Tentu jika menengok ke belakang ada rentetan sejarah panjang yang menyebabkan hal tersebut atau rasis terjadi di sana.

Namun, untuk digaris-bawahi Rasulullah manusia yang sangat mulia, kekasih Allah sungguh mencintai sahabatnya Bilal yang merupakan budak berkulit hitam dari Habsyah. Bilal bin Rabah adalah sahabat yang disebut Rasulullah, telah terdengar suara langkah sandalnya di surga.

Nah, melansir laman resmi Masjid Bilal Ibn Rabah di Lexington www.masjidbilalky.com, berikut sejarahnya:

Muslim mulai menetap di Lexington, Kentucky lebih dari 40 tahun yang lalu dengan kelompok kecil menjadi terorganisir pada tahun 1975. Sebelum waktu itu, tidak ada masjid untuk salat Jumat atau beribadah bagi Muslim di Lexington. Hingga akhirnya menyewa sebuah tempat.

Pada tahun 1978, setelah menyewa dan dipindahkan dari beberapa fasilitas, kemudian mendapatkan lokasi tetap di 572 Georgetown Street. Ini menjadi masjid pertama di Lexington, dan kemudian dinamai Masjid Bilal Ibn Rabah. Setelah menyewa di lokasi selama lebih dari dua dekade, Masjid Bilal mengambil kepemilikan atas properti Georgetown pada tahun 2001. Fasilitas ini menjadi titik fokus bagi banyak Muslim di Lexington.

Ketika komunitas Muslim Lexington terus tumbuh, Masjid Bilal menjadi penuh sesak di lokasi Georgetown. Pada bulan Maret 2004, komunitas membeli properti di lokasi yang saat ini berdiri, 1545 Russell Cave Road.

Sebelum pindah ke alamat Russell Cave pada 2005, rumah berlantai dua yang ada di properti itu direnovasi untuk dijadikan masjid. Bangunan yang dibangun dengan kokoh menjalani beberapa proyek pembaruan untuk secara signifikan memperluas kapasitas doa, serta untuk meningkatkan sistem atap, pemanas dan pendingin udara, dan sistem listrik. Karpet Islami baru juga dipasang.

Tidak hanya itu, lokasi baru juga memiliki lebih banyak ruang untuk beribadah, tetapi properti 2,4 hektar ini juga menyediakan lebih banyak ruang parkir dan ruang yang lebih luas untuk perluasan di masa depan. Saat menggunakan bangunan ini selama kurang lebih 10 tahun, masyarakat memiliki tempat parkir yang luas dan ruang rekreasi luar ruang yang cukup untuk acara-acara seperti Hari Raya Idul Fitri.

Pada Januari 2014, setelah berbulan-bulan penggalangan dana, masyarakat memulai pembangunan sebuah masjid baru di lokasi Russell Cave di depan masjid yang ada. Itu selesai pada musim gugur 2015 dan komunitas mengambil hunian pada bulan Oktober tahun itu. Di gedung baru yang luas ini, komunitas ini berkembang dan berkembang seiring keluarga Muslim terus berkembang, Muslim tambahan pindah ke daerah Lexington yang ramah dan lebih menerima agama Islam.

Masjid asli di Russell Cave sekarang menampung kelas sekolah mingguan. Ini juga berfungsi sebagai tempat untuk dakwah di lingkungan sekitarnya dan Lexington yang lebih besar. Fasilitas ini dapat disewa untuk acara-acara seperti nikah, aqiqah dan perayaan khusus lainnya.

Properti Masjid Bilal pertama di 572 Georgetown Street sekarang melayani komunitas Lexington sebagai pusat penjangkauan yang disponsori Muslim. Dikenal sebagai Pusat SHARE atau Services for Human Advancement and Resource Enhancement (Layanan untuk Peningkatan Manusia dan Peningkatan Sumber Daya), dibuka pada tahun 2010.

Pusat ini menampung pusat layanan ketenagakerjaan, bank makanan dan pakaian, laboratorium komputer, dan klinik kesehatan yang sebagian besar dikelola oleh dokter Muslim dan mahasiswa kedokteran. SHARE Center ada untuk melayani semua orang di komunitas Lexington.

Nah, itulah sejarah Masjid Bilal di Lexington. Semoga saja pertumbuhan Islam di Amerika Serikat semakin pesat yaa, dan semoga tidak terjadi lagi tindakan rasis di belahan dunia manapun. Yuk hidupkan kedamaian di tengah-tengah kita.

No comments