Sepasang Sayap Patah


"Dan hari ini
Aku akan mengubahmu
Menjadi kaku dan bisu
Yang memiliki sepasang sayap patah
Atas remahan mimpi yang tak bisa digenggam jemari..."


"Pulang!" ujar suara dari seberang
Namun aku bertahan dalam diam
Memikirkan dalam-dalam
Tentang impian berkarat yang usang

Aku tak bisa terbang (lagi)
Sayap-sayapku patah dengan lelehan darah menggenang (perih)
Aku diam karena tercekat dan kaki terikat
Sudut mataku basah, airnya merah pekat

Aku diam
Menatap langit-langit yang luas dan lengang
Merasa iri pada burung-burung yang bernyanyi riang
Dan di sini hanya kudapati diri dengan segala hal yang kelam

 Bengkulu, 24 Desember 2019

No comments