SunfloWords.com - Salah satu organisasi perempuan terbesar di Indonesia, Dharma Wanita Persatuan, memperingati hari lahirnya ke-21, Rabu (5/8/2020) hari ini. Orde Baru membangun organisasi ini dengan keanggotaan para istri Pegawai Negeri Sipil, anggota ABRI yang dikaryakan, dan pegawai BUMN yang semula hanya disebut Dharma Wanita.
"Selamat 21 tahun Dharma Wanita Persatuan Indonesia. Semoga tetap dapat menjaga peran strategisnya dalam pembangunan nasional, menuju Indonesia yang berprestasi," kata Senator muda Indonesia asal Provinsi Bengkulu, Riri Damayanti.
Kakak Pembina Duta Generasi Berencana (GenRe) BKKBN Provinsi Bengkulu ini menjelaskan, masa depan Indonesia tergantung dari generasi yang dilahirkan oleh ibu-ibu yang dapat menjalankan perannya dengan sempurna sebagai sosok ibu.
"Dengan ibu-ibu yang berkualitas, pembangunan akan berhasil. Akan lahir manusia-manusia cerdas, kuat, punya akhlak yang baik, jiwa gotong royong yang tinggi, rasa tanggung jawab yang besar dari rahim ibu-ibu yang sehat secara jasmani dan rohani, sadar akan perannya sebagai pendidik dalam rumah tangga," ungkap Riri Damayanti.
Anggota Kaukus Perempuan Parlemen RI ini menambahkan, momen Hari Dharma Wanita Persatuan tahun 2020 ini menjadi penting untuk terus meningkatkan upaya mengangkat harkat dan martabat kaum perempuan di tengah kehidupan berbangsa dan bernegara.
"Jadi tidak hanya sebagai sebuah peringatan. Ada pesan penting di dalamnya bahwa usaha membangun bangsa dan negara ini tidak bisa terlepas dari partisipasi kaum perempuan. Semangat membangun negeri harus terus diwarisi melalui usaha memuliakan perempuan dengan peringatan-peringatan semacam ini," demikian Riri Damayanti.
Data terhimpun, Dharma Wanita dirintis oleh Ketua Pembina KORPRI, Amir Machmud, setelah mendapat restu istri Presiden RI kedua, Tien Soeharto. Awalnya hanya dibentuk untuk mendukung tugas suami sebagai PNS.
Namun setelah Soeharto lengser, Dharma Wanita direformasi menjadi organisasi sosial kemasyarakatan yang bergerak di bidang pendidikan, ekonomi dan sosial budaya.
Pada era Presiden Abdurrahman Wahid, nama Dharma Wanita ditambah dengan kata "Persatuan" sesuai dengan nama kabinet saat itu, Kabinet Persatuan Nasional dengan watak organisasi yang netral dari politik, bersifat mandiri dan demokratis. [**]
No comments