Bangkit dari Patah Hati: Sepucuk Surat untuk Kamu yang Sedang Terluka


Hari ini mungkin tak terlalu baik, ada banyak hal yang berjalan tidak seperti yang direncanakan. Dan tentu, ada banyak luka dan kecewa yang tak dapat dijelaskan dengan kata-kata. Tiba-tiba saja semuanya gelap, semesta seolah bekerja hanya untuk melemparimu dengan luka. Menyakitkan!

Membakar diri sendiri bersama memori, tenggelam dalam sedih berhari-hari, luka tak kunjung ada obatnya. Bagaimana bisa seseorang dengan mudah mematahkan hati yang sangat mencintainya?

Kenangan pun lantas merayap kelu, lengkung senyum yang dulu hanya tertuju padamu, mimpi besar yang dulu ingin dibangun bersama, gelak tawa bahagianya menghibur sedemikian rupa, akhirnya beku dan tak pernah menjadi milikmu.

Menghapus semua; foto, pesan, bahkan nomor ponselnya, namun tetap saja... wajah dan suara serta kenangan selama ini tak mudah untuk dihilangkan.

Menyalahkan diri sendiri, terlalu peduli, terlalu mencintai, terlalu percaya, dan entahlah... rasanya hatimu hancur berkeping-keping. Hingga teringatlah akan kata-kata bahwa seseorang yang istimewa akan kalah dengan seseorang yang selalu ada. Kamu pun sadar, dirimu telah tergantikan. Perasaannya dimakan jarak hingga berubah dan tak akan pernah kembali sama, kamu hanyalah serpihan masa lalu baginya. Tergantikan.

Bunga dalam genggamanmu layu selama penantian, dia yang ditunggu tak akan pernah menemuimu. Apa yang diberikannya hanya kenangan dan luka, oh! dia bahkan lupa pernah mencintaimu sedemikian gila.

Hei...

Kamu yang masih merawat luka! kamu yang tak tahu harus melempar sedihmu ke mana, kamu yang hatinya patah, bangkitlah...

Hadirnya dalam hidupmu adalah sebuah pelajaran bukan untuk tinggal dan menetap selamanya. He/she is not your forever!

Di beberapa waktu, kamu mungkin akan merindukannya, segala tentang dia bisa tiba-tiba hadir bersamaan air mata yang mengalir. Kamu harus mampu berdamai dengan perasaan itu. Ditinggalkan memang tak menyenangkan, tapi kamu jangan pernah meninggalkan dirimu sendiri.

Bercerminlah, seseorang yang kamu lihat di sana sedang membutuhkanmu. Jangan biarkan kepergian orang yang berpindah hati sampai menghancurkanmu lebih dari ini.

Rebahan seharian atau mendengarkan lagu patah hati tak masalah, jika butuh menangis sesekali maka lakukanlah. Namun selepasnya, ingat bahwa kamu harus tetap melanjutkan hidup. Dan untuk menguatkan langkah ke depan, kamu harus ikhlas melepaskan.

Dia tidak cukup baik untuk menerima perasaan tulusmu, dia tidak cukup baik untuk menyadari itu semua. Kamu hanya kehilangan orang yang tak menganggapmu berharga, sementara dia kehilangan orang yang sangat mencintainya, jelas yang benar-benar rugi bukanlah kamu.

Tentu kamu bisa terus mencintainya, tapi itu tidak akan mengubah fakta bahwa kamu benar-benar harus melepaskannya. Pun melihat potret bahagianya dengan sosok yang baru hanya akan menyakiti lebih dalam lagi, jadi lupakanlah. Kamu harus melanjutkan hidup.

Akan sulit untuk bahagia jika kamu terus merindukan sesuatu yang membuatmu bersedih. Mungkin tak semua orang memahami patahmu, tak semua orang mengerti lukamu, namun kamu pun tak perlu menjelaskan itu. Biarlah luka menjadi penguat dan pengingat.

Hei...

Kita tak dapat memilih harus jatuh cinta dengan siapa, kita juga tak bisa menentukan waktunya, semua itu terjadi begitu saja. Namun, jika dia tak membalas cintamu dan memilih orang lain, barulah kamu dapat memilih; bertahan dalam kesakitan atau move on melanjutkan hidup.

Hei, pada akhirnya kamu harus menerima bahwa patah hati adalah bagian dari cerita. Namun kisahmu tak akan berhenti di halaman ini saja, hanya karena saat ini terluka bukan berarti ceritamu di bab-bab selanjutnya tak akan bahagia.

Selamat berdamai dengan keadaan,
selamat menyembuhkan hati...
 

No comments