Melepaskan Kenangan yang Penuh Luka


Hai, teman... semoga bahagia selalu merekah di hatimu, walau sekarang sedang sesak dihantam luka sungguh tak masalah. Dalam hidup memang akan ada badai sesekali menghampiri, yang harus kamu lakukan sekarang adalah berusaha untuk menguatkan diri sendiri. Sebab yang paling peduli tentang dirimu adalah kamu sendiri, dan tentu Tuhan yang utama.


Berdirinya kita hari ini di tempat yang sekarang di pijak, biasanya berbekal pengalaman dari masa lalu. Ada banyak hal yang dapat dipelajari dari masa lalu. Namun, kadang juga ada luka yang tak kunjung sembuh. Dikira akan hanyut seiring berjalannya waktu, tetapi justru kenangan penuh luka itu semakin menjadi.

Tulisan ini untukmu, untuk kita semua yang masih dibayangi kenangan penuh luka. Ayo lepaskan pelan-pelan dengan langkah-langkah berikut ini.

1. Menerima


Sebelum melepaskan kenangan yang penuh luka tersebut, kamu harus menghadapi apa pun yang terjadi dan menerima bahwa itu memang bagian dari pengalaman masa lalu. Penerimaan adalah hal pertama yang harus dilakukan, menerima kenyataan bahwa kenangan itu benar-benar milikmu.

Tentu sulit, tapi jika tak menerima dengan kebesaran hati, kamu tak akan pernah lepas dari belenggunya. Sesuatu yang sangat menyakiti harus diterima? Iya! Kita harus menerimanya agar bisa dilepaskan, jika tidak maka hanya akan menjadi pikiran berkepanjangan.

 

 Baca juga: Belajar Menghargai Sebuah Proses Lewat Menulis Buku


2. Hikmah


Tidak bermaksud menggurui, namun di setiap kejadian tentu ada hikmah atau pelajaran. Jadi, apa pelajaran yang telah kamu pelajari dari kenangan tersebut? Selalu ada pelajaran, jadi carilah apa yang telah kamu pelajari. Itu tidak membuatnya lebih baik, tetapi mengurangi kekuatan kenangannya.

Lewat kenangan buruk, masa lalu yang menorehkan luka, kamu bisa belajar supaya di masa depan tak jatuh di kesalahan yang sama. Dalam tahap ini, kamu juga harus menguatkan diri bahwa kenangan yang penuh luka itu tidak akan membuatmu terpuruk selama-lamanya.

3. Berdamai dengan diri sendiri


Kamu harus bisa menenangkan diri sendiri, karena orang lain tak selalu ada di sisimu. Berusahalah menjadi orang yang bisa berdamai dengan diri sendiri. Ketika perdamaian ini menjadi fokusmu, maka ingatan lama atau kenangan burukmu akan melemah.

Berusahalah juga untuk menjadi pribadi yang bebas, menjadi diri sendiri. Maksudnya bukan bebas melakukan apa saja termasuk perbuatan buruk, bebas di sini adalah merdeka dan dapat lepas dari rantai yang selama ini mengikatmu yaitu kenangan yang penuh luka.

4. Fokus menjadi kuat


Ketika bayangan kenangan buruk terlintas dan kembali mencoba mengganggumu, kuatkan pijakan dan hatimu. Fokuslah untuk menjadi kuat. Tempatkan diri pada apa yang terjadi di sekitar seperti di dalam ruangan, atau di mana kamu berada saat ini. Kemudian cobalah ambil napas dalam-dalam, lalu embuskan pelan dan rileks.

Ingat, kamu saat ini tidak lagi berada di masa lalu. Kenangan-kenangan yang penuh luka itu hanya gangguan yang mencoba melemahkanmu. Sementara kamu berada di sini pada saat ini, kamu sudah tidak hidup di masa lalu. Jadi, fokuslah menguatkan dirimu yang sekarang.

 

Baca juga: Makoto Shinkai dan Review 5 Anime Terbaiknya


5. Memaafkan


Ya, ini barangkali adalah bagian tersulit. Siapa sih yang sengaja melukaimu di masa lalu? Tentu akan sangat sulit sekali untuk memaafkannya. Sangat sulit bahkan mungkin saja kamu menyimpan dendam tersendiri. Namun, cobalah... coba dulu untuk memaafkan mereka, dan yang paling utama adalah maafkan juga dirimu sendiri.

Apa kamu ingin mereka yang telah melukai itu selalu mengikatmu? Tentu kamu tak ingin terbelenggu lagi oleh kenangan yang penuh luka, jadi cobalah untuk menyembuhkan dirimu dari apa-apa yang pernah terjadi, lalu lepaskan kebencian di hatimu.

Jika memang sangat sulit, tak ada salahnya meminta bantuan seperti cerita dengan seseorang yang kamu percaya. Dengan begini mungkin akan lebih lega. Jika tak dapat dikatakan, boleh kamu tuliskan di jurnal pribadi. Intinya harus kamu lepaskan agar tak menjadi rantai pengikatmu.

Selamat menyembuhkan diri sendiri ya, berjuanglah sekuat yang kamu bisa. Jadilah versi terbaik dari dirimu sendiri. Tetap semangat!

No comments