Gak Perlu Mewah Bang, Soal Makan... Sambal Ikan Teri Cukup Buatku


Hello readers...
Kali ini aku mau cerita tentang sosok yang istimewa buatku, kalau lihat judul tulisan ini orang istimewa yang kumaksud mungkin kalian akan berpikir dia adalah Pangeranku hehe tapi bukan, karena aku masih bahagia dengan status single-Lillah ini hoho...

Jadi kemarin, aku bercuap-cuap dengan temanku yang berinisial S atau bisa kalian sebut saja Tini, nah... tetiba obrolan kami berubah entah di detik ke berapa menjadi... jreng-jreng *rumah tangga* itu loh, rumah yang ada tangganya hehe *abaikan*

Kembali lagi pada sosok istimewa itu, saat aku sesekali tertawa menengahi percakapanku dengan Tini tiba-tiba aku ingat dia (eiittss! bukan calon pangeranku ya haha)

Saat itu...
Kira-kira 11 atau 12 tahun yang lalu ketika aku kelas 6 SD (ingatanku tajam untuk hal-hal yang berkesan, oleh karena itu aku gak ingat satu pun rumus matematika)

Dulu ada seorang mahasiswa yang baru saja tamat dan tengah mengerjakan sebuah project, dia wanita cantik, dewasa, dan yang pasti aku tak pernah melupakannya. Nah, projectnya itu ada di desa kami dan dia menginap di rumah kami hingga projectnya selesai.

Aku biasa memanggilnya ayuk, iya! Ayuk N.

Kalau gak salah, kurang lebih seminggu dia bersama kami. Banyak hal yang kupelajari darinya, dia ramah dan baik hati. Suatu hari, calon suaminya berkunjung sambil membawakan bakso untuk kami (dalam hati aku kegirangan, yeay! dapat bakso gratis wkwk)

Calon suaminya berasal dari luar kota dan pindah tugas, oleh karena itu mereka bisa bertemu.

Pernah juga teman-teman ayuk N semasa kuliah datang berkunjung (dalam hati aku bilang: pasti menyenangkan jadi mahasiswa dan jadi orang dewasa, entah kenapa sekarang kok ya FLAT #uhuk_uhuk but after all ALHAMDULILLAH)

Malamnya, setelah insiden bakso hehe
Ayuk N menceritakan kisahnya dengan calon suaminya itu, aku dan Mama ikut-ikut berkomentar meski saat itu aku belum tahu apa-apa setidaknya aku mengangguk-angguk dan ketika moment tertawa, aku juga ikut tertawa haha

Baru sekarang ini aku bisa mencernanya dengan jelas.

Readers tahu kapten Yoo Si Jin kan? Pasti tahu kan ya hehe nah, begitulah profesi calon suami ayuk N. Saat itu sebentar lagi mereka akan lamaran, dan ayuk N cerita kalau dia pernah bilang gini ke calon suaminya:

"Kehidupan sederhana juga tak masalah, gak perlu mewah bang, soal makan... Sambal ikan teri cukup buatku."

Jadi, kata ayuk N... waktu itu mereka berdua lagi mereka-reka masa depan. Dan aku mengagumi kisah cinta mereka dari dulu. Bagiku mereka adalah pasangan yang serasi, dari tampilan saja calon suami ayuk N orangnya tinggi dan proposional, sementara ayuk N cantik imut-imut dan tingginya sebahu Abangnya.

Cinta itu saling melengkapi.

Setelah project ayuk N selesai dan dia pulang, tak lama setelah itu datang undangan ke rumah kami. Aku gak sempat datang saat itu, seingatku cuma Bapak yang pergi kesana.

Sayangnya komunikasi kami terputus untuk waktu yang cukup lama, barangkali ayuk N ikut suaminya pindah tugas atau... ya, sayangnya aku kurang tahu mengenai hal itu. Semoga di masa depan kami kembali dipertemukan.

Kenapa aku niat banget nulis ini? Karena untukku, judul di atas istimewa. Seistimewa ayuk N dalam kenanganku. Ayuk N yang pengertian mengerti bahwa cinta tak mesti bergelimang harta, namun bukan berarti tidak ada usaha menuju hal itu, karena dengan banyaknya harta semoga kita semua bisa dimudahkan dalam berbagi kepada sesama dan orang-orang yang membutuhkan. Sekalipun belum bergelimang harta, tetaplah berbagi semampu diri.

Sejak saat itu aku suka makan sambal ikan teri haha sederhana sih, tapi enak apalagi bersamaan nasi panas dan pucuk ubi rebus #huaa_lapar

Dan gambar di atas sama sekali bukan sambal ikan teri, itu sambal ikan salai yang dimasak waktu lagi rame di rumah kami. Ikan salai itu sejenis dan sebangsa dengan ikan teri tapi lebih gede dan warnanya kecoklatan juga tidak asin.

Semoga kita semua bisa bersahaja dengan kesederhanaan sekalipun kita orang yang berpunya, hakikat harta dan kekayaan adalah milik-Nya, kapan pun bisa Dia berikan... sebaliknya, kapan pun juga bisa Dia ambil. Maka bersyukurlah!

No comments