
Menjaga kesehatan selalu ditekankan oleh orangtua pada anak-anaknya, saat masih kecil mereka dapat memerhatikan dengan baik aktivitas si anak, namun ketika buah hati sudah beranjak dewasa tentu tak lagi dapat diawasi sesering dulu. Karena itu orang dewasa juga harus peduli pada kesehatan mereka, tak perlu menunggu diomeli ibu atau ayah, apalagi di masa pandemi sekarang ini harus lebih ekstra menjaga kesehatan. Kesehatan diri sendiri dan keluarga amat penting, karena itu... Ayo saling jaga! Dengan semangat berbagi perihal kesehatan, saya ingin memberitahu kondisi yang mungkin tak begitu disadari oleh orang dewasa saat ini, yaitu cacingan.
Semasa kecil saya tentu pernah cacingan, namun dulu saya belum tahu penyebabnya. Hanya menurut saja ketika diberi obat cacing untuk anak oleh Mama. Nah setelah dipikirkan saat ini, mungkin saja dulu saya cacingan karena sering main tanpa sandal atau alas kaki di tanah, atau barangkali makan sesuatu tanpa mencuci tangan terlebih dulu. Kalau diingat-ingat jangan lepas dari pengawasan Mama, pasti melakukan sesuatu semaunya hehee... dulu memang paling sering Mama mengingatkan saya untuk memakai sandal jika keluar rumah, tapi yaa namanya masih kecil, aktif, dan tidak terlalu peduli dengan hal seperti itu... jadinya kalau Mama nggak lihat, langsung saja main ke luar tanpa alas kaki.
Ketika sudah dewasa seperti sekarang, saya belajar lebih peduli pada diri sendiri apalagi tentang kesehatan, jangan sampai cacingan lagi seperti di masa kecil. Sebelum membahas bagaimana cara melindungi diri dari cacingan, yang tak kalah penting adalah mengetahui jenis-jenis cacing penyebab cacingan dan cara penularannya serta mengenali gejala cacingan.
Jenis-jenis cacing penyebab cacingan dan cara penularannya
Entah apa saya sendiri yang mengalami atau kalian juga, saat melihat cacing tanah sebagai umpan memancing ikan itu sangat menggelikan, saya sama sekali tak berani menyentuhnya. Dan memang bukan cacing yang itu sih, tapi memikirkan ada cacing dalam tubuh kita itu cukup mengerikan yaa.
Yuk kita bahas berbagai jenis cacing yang bisa menginfeksi anak-anak dan orang dewasa, dilansir dari Alodokter, ini penjelasannya.
1. Cacing gelang
Kita terinfeksi cacing ini biasanya karena mengonsumsi makanan yang memang sudah terkontaminasi telur cacing gelang. Bagi kalian yang saat ini berada atau tinggal menetap di lingkungan dengan sanitasi dan kebersihan yang buruk berisiko lebih tinggi terinfeksi cacing gelang.
2. Cacing kremi
Cacing ini termasuk ke dalam jenis cacing gelang. Bentuk cacing kremi sangat kecil, tidak berbahaya, tetapi sering kali menginfeksi orang dewasa dan anak-anak. Nah, cacing ini tinggalnya di usus besar dan rektum. Penyebab tertular atau terinfeksi cacing ini karena menyentuh telur cacing kremi dan menelannya. Telurnya sangat kecil, mudah terbang, dan mudah sekali terhirup oleh kita.
3. Cacing pita
Jangan tertipu dengan namanya yang ada 'pita' yaa, cacing ini tidak cantik seperti pita kado. Cacing ini bisa masuk ke dalam tubuh kita ketika mengonsumsi daging yang kurang matang, bisa juga masuk melalui air minum yang telah terkontaminasi telur atau larva cacing pita. Emang nggak ada cantik-cantiknya, cacing pita justru mengerikan karena bisa tumbuh dalam tubuh hingga memiliki ukuran 15 cm dan hidup selama 30 tahun. Seram!
4. Cacing pipih
Cacing ini sebenarnya lebih banyak menginfeksi hewan, namun juga bisa menyerang manusia dengan hidup di darah, usus, atau jaringan tubuh manusia. Sering mengonsumsi sayuran mentah terutama selada air, berisiko terinfeksi cacing ini. Telur cacing pipih juga bisa masuk ke dalam tubuh manusia melalui air minum yang sudah terkontaminasi.
5. Cacing tambang
Jadi bertanya-tanya, apa cacing ini menambang sesuatu yaa dalam tubuh manusia? hehee... Cacing tambang ini bisa masuk ke dalam tubuh manusia melalui pori-pori kulit. Ini nih gunanya memakai alas kaki, karena jika berjalan tanpa sandal atau alas kaki di atas tanah yang jadi habibat larva cacing tambang tentu bisa terinfeksi. Cacing ini memiliki kesempatan besar menyerang kita jika tidak memakai alas kaki.
6. Cacing trikinosis
Cacing ini terdapat pada daging matang yang sudah dihinggapi larva cacing. Setelah larvanya masuk ke dalam tubuh manusia, akan berdiam di usus dan tumbuh dewasa. Kemudian larvanya akan berkembang biak dan berpindah dari usus ke otot atau jaringan tubuh manusia yang lainnya.
Gejala cacingan pada manusia
Setelah mengetahui jenis-jenis cacing penyebab cacingan dan cara penularannya, penting juga untuk tahu dan mengenali gejala cacingan. Jaga-jaga supaya bisa melindungi diri dan keluarga. Oh iya, jangan anggap sepele loh! Yuk, kenali berbagai gejala cacingan.
Pada anak-anak, gejala cacingan biasanya muncul rasa gatal di anus atau vagina terlebih di malam hari, sering terbangun pada malam hari, dan penurunan berat badan atau si anak tampak kurus. Sementara gejala cacingan pada orang dewasa yakni; kelelahan, sakit perut, perut kembung, mual, muntah, diare, disentri, kehilangan napsu makan, dan penurunan berat badan tanpa sebab.
Jika terinfeksi cacing pita, kita mungkin akan menemukan benjolan di tubuh, alergi, demam, infeksi bakteri, hingga kejang. Jika terinfeksi cacing pipih, gejala yang dialami seperti demam dan kelelahan. Nah jika teriinfeksi cacing tambang, gejala yang dirasakan yakni gatal-gatal, anemia, dan kelelahan. Lalu jika terinfeksi cacing trikinosis, gejalanya seperti demam, sakit kepala, pembengkakan pada wajah, nyeri otot, peka terhadap cahaya, dan konjungtivitis.
![]() |
Konvermex |
Cara melindungi diri dan keluarga dari penyakit cacingan
Perlindungan dari cacingan ini kuat banget dengan masalah kebersihan, jadi jangan cuek dengan kebersihan yaa... apapun itu baik kebersihan tubuh kita, kebersihan makanan yang dikonsumsi, dan kebersihan lingkungan tempat tinggal kita. Sebelum mengonsumsi atau makan sesuatu jangan lupa untuk mencuci tangan. Sayur dan buah juga harus dicuci sebelum dikonsumsi, masaklah makanan hingga matang, konsumsi air kemasan yang bersih atau air yang dimasak terlebih dulu, dan yang pasti harus pakai alas kaki saat ke luar rumah.
Tapi, kalau kondisinya sudah dalam keadaan terinfeksi gimana dong?
![]() |
Konvermex |
Konvermex obat cacing keluarga mengandung bahan aktif pyrantel pamoate melumpuhkan dan menghancurkan cacing serta mengeluarkannya dari dalam tubuh tanpa memerlukan pencahar. Konvermex ini bisa banget digunakan untuk mengobati berbagai jenis cacingan, pokoknya Konvermex menghancurkan cacing di tubuh, jadi tak perlu khawatir karena bisa didapatkan dengan membelinya di apotek atau toko terdekat.
Untuk melindungi diri dan keluarga, disarankan agar rutin minum Konvermex tiap 6 bulan sekali. 1 takaran Konvermex adalah 10 ml, jika umur anak 2-6 tahun maka jumlah tablet sekali minumnya adalah setengah hingga 1 takaran (5-10 ml). Untuk umur 6-12 tahun, jumlah tablet sekali minum adalah 1 hingga 1 setengah takaran (10-15 ml). Sementara untuk usia lebih dari 12 tahun, maka jumlah tablet sekali minumnya adalah 1,5-2 takaran (15-20 ml).

Emang kudu bersih dan higienis dalam menyiapkan makanan yaa agar kita dan keluarga bisa terhindar dari cacingan.
ReplyDeleteNgeri jg ya ternyata penyakit tubuh yg disebabkan cacing2 ini... Emg hrs aware bgt ya sama kebersihan, aplg dlm memasak, hrs bnr2 diperhatikan kebersihannya. Makasih ya infonya.
ReplyDeleteMakanya dalam Islam udah jadi slogan..
ReplyDeleteKebersihan sebagian dari iman..
Ternyata match sama ilmu dunia kesehatan ya...